Workshop Kurikulum Merdeka Dorong Calon Guru SD Milenial Jadi Penggerak Inovasi Pendidikan
Pada Kamis, 26 September 2024, Program Studi Magister Pendidikan Dasar kembali menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan calon pendidik yang adaptif dan inovatif melalui penyelenggaraan workshop bertajuk “Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Calon Guru SD Milenial.” Kegiatan ini digelar secara daring melalui aplikasi Zoom mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Workshop menghadirkan Dr. Moh. Arif Susanto, M.Hum., dosen dari Universitas PGRI Wiranegara, Pasuruan, sekaligus fasilitator dan pelatih ahli pada Program Sekolah Penggerak, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Dr. Arif menekankan pentingnya calon guru memahami esensi Kurikulum Merdeka bukan hanya sebagai regulasi, tetapi sebagai ruang tumbuh bagi kreativitas guru dan peserta didik.
“Kurikulum Merdeka adalah kesempatan bagi guru untuk benar-benar menghadirkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Calon guru SD harus melihat kurikulum ini sebagai ruang terbuka untuk berinovasi,” ujar Dr. Arif dalam sesi pemaparan.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk guest lecture (kuliah tamu) untuk meningkatkan wawasan mahasiswa terkait mata kuliah Pembelajaran dan Asesmen sesuai arah Pengembangan Kurikulum terbaru. Mahasiswa diharapkan memperoleh pemahaman menyeluruh tentang implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas, diferensiasi, dan pembelajaran yang memerdekakan.
Penyelenggara menegaskan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk terus dilakukan.
Sebagaimana disampaikan dalam sesi diskusi, workshop diharapkan dapat:
-
Dilaksanakan secara rutin sebagai penguatan kompetensi mahasiswa.
-
Menghadirkan narasumber dari beragam latar belakang, tidak terbatas pada guru atau dosen, tetapi juga dari dinas pendidikan maupun lembaga masyarakat yang relevan.
-
Memberikan akses luas terhadap sumber belajar, terutama materi Kurikulum Merdeka yang tersedia di laman resmi Kemendikbud.
Melalui workshop ini, mahasiswa diajak untuk menelusuri lebih dalam bagaimana Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan secara efektif di sekolah dasar. Lebih dari sekadar teori, mahasiswa mendapat gambaran konkret mengenai tantangan dan peluang di lapangan.
“Kita perlu membuka ruang bagi kreativitas, inovasi, dan penemuan dalam setiap langkah pendidikan kita,” tegas Dr. Arif saat menutup sesi.
Workshop ini menjadi momentum penting bagi para calon guru SD milenial dalam membangun perspektif baru tentang pembelajaran. Dengan pemahaman yang lebih kuat terhadap Kurikulum Merdeka, mereka diharapkan menjadi penggerak perubahan yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang adaptif, humanis, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
