Kuliah Umum Internasional Bahas “Critical Literacy and Border Pedagogy” di Universitas PGRI Madiun Mahasiswa Diajak Berpikir Kritis dan Peka terhadap Keragaman Sosial 

Program Studi S-2 Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas PGRI Madiun kembali menyelenggarakan Guest Lecture Series bertaraf internasional dengan tema “Critical Literacy and Border Pedagogy”, Jumat (22/8/2025) pukul 09.00 WIB. Kegiatan digelar dengan format blended learning, yakni luring di SDN Kenongorejo 2 dan daring melalui Zoom Meeting.

Acara ini menghadirkan dua pakar internasional: Assoc. Prof. Lien, Hsi-Nancy dari National Taiwan Normal University (Taiwan) dan Abdul Halim, Ph.D. dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Kuliah umum dimoderatori oleh Dr. Wasilatul Murtafiah, M.Pd. dan diikuti mahasiswa S-2 Pendidikan Dasar, dosen Pascasarjana, serta guru mitra sekolah dasar.

 

Dalam penyampaian materinya, Assoc. Prof. Lien menegaskan pentingnya membangun kemampuan analitis siswa sejak dini. “Literasi kritis bukan hanya kemampuan membaca teks, tetapi membaca realitas sosial dengan kesadaran penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Halim, Ph.D., menekankan pentingnya pedagogi lintas batas dalam menghadapi keragaman budaya di ruang kelas. “Pendidikan hari ini harus menembus batas-batas sosial dan budaya agar siswa mampu melihat dunia secara lebih inklusif,” tuturnya.

Mahasiswa dan dosen berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab. Diskusi berlangsung reflektif, menyinggung bagaimana konsep literasi kritis dapat diterapkan dalam pembelajaran dasar dan bagaimana guru dapat menumbuhkan kesadaran keberagaman sosial pada siswa.

Kegiatan ini menghasilkan sejumlah capaian penting:

  • Peserta memperoleh pemahaman mendalam tentang literasi kritis dan border pedagogy.

  • Terbangun pemikiran kritis dan wacana akademik produktif.

  • Meningkatkan inspirasi topik penelitian mahasiswa.

  • Memperkuat jejaring akademik internasional dengan pakar Taiwan dan Malaysia.

  • Mendukung visi prodi dalam mencetak pendidik profesional, inklusif, dan berdaya saing global.

Kuliah umum ini berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan wawasan mahasiswa S-2 Pendidikan Dasar. Program Studi menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan akademik bertaraf internasional.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa pendidikan harus berorientasi pada keadilan sosial, kesetaraan, dan keberagaman,” ujar pihak penyelenggara dalam penutup acara.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin siap menerapkan literasi kritis dan pedagogi lintas batas dalam penelitian maupun praktik pendidikan di sekolah dasar.